Gue baru saja membuka dan membaca blog seorang gay, atau homoseksual, atau belok, atau apa saja yang diartikan sebagai penyuka sesama jenis.
"Beberapa mungkin akan menganggap jorok, jijik, bahkan sangat hina. mereka kebanyakan adalah homoseksual atau para pria yang sering melakukan penyimpangan seksual untuk melengkapi akan kebutuhan mereka. kaum gay pun sama seperti yang lainnya. mereka butuh kehidupan. mereka ingin dianggap. mereka pun ingin dicintai. mereka dikucilkan sehingga mereka terus mencari orang atau bahkan tempat berlindung dimana mereka akan merasa seperti hidup kembali. Aku tidak normal (baca: gay). ya, aku harus memberi tahu semua itu." setidaknya, itu yang gue kutip dari blognya.
Dia, dengan apa yang dialami pada dirinya,bukanlah suatu kesalahan. takdir yang menjalankan dia, atau mereka lainnya yang mengalami penyimpangan untuk hidup seperti itu, meski mereka tahu, akan ada banyak pertentangan, penghinaan, atau yang lainnya. mereka tahu, akan menghadapi itu.
Gue punya beberapa teman, ya, mereka seperti orang yang gue sebutkan sebelumnya. kebanyakan dari mereka berkata "gue gak bakalan mau begini terus. iya, pasti gue akan berusaha untuk normal. pasti". yang gue dan teman-teman iyakan, dan terus menyupport. dan ada seorang teman lagi, laki-laki, dia memang memperlihatkan bahwa dia, memang gay. hanya dia tidak pernah mau mengakui. gue ingin sekali dia jadi terbuka, dan menceritakan. gue ingin dia tahu, ada beberapa temannya yang siap untuk membantu, bukan mengucilkan. mereka hanya belum siap untuk mengubah oleh apa yang ada pada dirinya. ini cuma bermasalahkan waktu, menurut gue.
Kita, tidak bisa menjudge, bahwa mereka bersalah. tapi, bagaimana dengan satu kata yang disebut 'dosa'?
Ps: waduh, sepertinya post kali ini sedikit serius.
"Beberapa mungkin akan menganggap jorok, jijik, bahkan sangat hina. mereka kebanyakan adalah homoseksual atau para pria yang sering melakukan penyimpangan seksual untuk melengkapi akan kebutuhan mereka. kaum gay pun sama seperti yang lainnya. mereka butuh kehidupan. mereka ingin dianggap. mereka pun ingin dicintai. mereka dikucilkan sehingga mereka terus mencari orang atau bahkan tempat berlindung dimana mereka akan merasa seperti hidup kembali. Aku tidak normal (baca: gay). ya, aku harus memberi tahu semua itu." setidaknya, itu yang gue kutip dari blognya.
Dia, dengan apa yang dialami pada dirinya,bukanlah suatu kesalahan. takdir yang menjalankan dia, atau mereka lainnya yang mengalami penyimpangan untuk hidup seperti itu, meski mereka tahu, akan ada banyak pertentangan, penghinaan, atau yang lainnya. mereka tahu, akan menghadapi itu.
Gue punya beberapa teman, ya, mereka seperti orang yang gue sebutkan sebelumnya. kebanyakan dari mereka berkata "gue gak bakalan mau begini terus. iya, pasti gue akan berusaha untuk normal. pasti". yang gue dan teman-teman iyakan, dan terus menyupport. dan ada seorang teman lagi, laki-laki, dia memang memperlihatkan bahwa dia, memang gay. hanya dia tidak pernah mau mengakui. gue ingin sekali dia jadi terbuka, dan menceritakan. gue ingin dia tahu, ada beberapa temannya yang siap untuk membantu, bukan mengucilkan. mereka hanya belum siap untuk mengubah oleh apa yang ada pada dirinya. ini cuma bermasalahkan waktu, menurut gue.
Kita, tidak bisa menjudge, bahwa mereka bersalah. tapi, bagaimana dengan satu kata yang disebut 'dosa'?
Ps: waduh, sepertinya post kali ini sedikit serius.