Minggu, 15 Juli 2012

Balada Makaroni Liar

Pada suatu malam yang terik, aku masih terpaku menanti balasan surat rindu... adoh, salah tema.

Oke, Sabtu malam kemarin, gue dan 2 temen gue lagi bengong karena bingung mau ngapain. tadinya sih mau siap-siap nguras air mancur di bunderan HI, tapi ternyata kita gak ada bakat. kitapun ngelanjutin bengong sampe idul adha.
mencari sesuatu hal baru, kita akhirnya membeli Macaroni Cheese Flavor di Indomaret. kedengerannya emang keren.

Selesai di proses, kitapun makan.
sendok pertama, "mmmmm, oke".
sendok ketiga, "uuuhh".
sendok kelima, "ah mending gue makan nasi uduk aje".
ya, kawan. makaroni dengan pasta keju dan susu bubuk ternyata tidak lebih enak daripada nasi uduk, menurut gue.
before

Dengan muka minta dikasih receh, kita pun berpikir. gimana caranya ngerombak makanan ini supaya kita masih sudi memakannya.
oke, makaroninya kita goreng pake telor. agak ragu, gue pun mencoba.
setelah gue cobain, broh, makaroni telor goreng agak gosong ternyata lebih nikmat daripada macaroni-cheese-flavor-yang-bikin-lidah-keplintir itu.

after

Gue gak ngerti apa yang ada di otak pencipta makaroni keju susu itu.

Jadi, ini antara ada kesalahan teknis pada makaroni, atau emang lidah gue dan temen gue ini lidah kampung. entah memang rasanya aneh, atau emang gue gak punya taste internasional. biarlah ini tetap menjadi rahasia antara gue, tuhan, dan abang tukang dvd depan Indomaret.

1 komentar: