Ah... cinta, ya? apasih cinta itu?
oke, gue tau, gue emang cuma anak umur enam belas tahun dengan ingus kemana-mana yang sok-sokan ngomongin cinta. remaja umur segitu, rata-rata cuma tau cinta itu dengan konsep 'jatuh cinta - pacaran - sakit hati - putus'. atau, yang lainnya 'jatuh cinta - bertepuk sebelah tangan - patah hati - galau 7 hari 7 malem'.
Yang kita tau, percintaan yang paling romantis itu cuma dialami manusia, bukan hewan, tumbuhan, atau jin taman lawang. apa bener yang paling romantis itu manusia? emang hewan gak bisa ngelakuin romantisme percintaan?
ya, udah dialami oleh kita sendiri, kalo gak semua manusia bakalan setia sama pasangannya, banyak kok yang ninggalin pasangannya gitu aja demi cintanya yang baru. itu yang namanya romantis? darimana romantisnya?
banyak orang-orang yang bilang gini ke pasangannya kalo lagi dikhianatin "kamu emang gak punya perasaan! gak punya hati kayak hewan!" emang hewan gak punya perasaan? kata siapa hewan gak punya rasa cinta?
entah kenapa, gue ngerasa kalo rasa cinta hewan itu lebih besar, lebih romantis daripada kita, para manusia.
Gini, gue baru baca sebuah cerita. dulu, di sebuah rumah di Jepang, saat itu seseorang lagi ngerenovasi tembok yang udah sepuluh tahun sejak dibangun. ketika dia sedang ngerenovasi, dia ngeliat ada seekor kadal hidup yang ketusuk paku, dan ternyata, paku itu udah menancap sepuluh tahun. orang itu heran, kenapa kadal yang kepaku gitu masih bisa hidup? setelah beberapa saat kemudian, ada seekor kadal lain yang ngebawa makanan di mulutnya untuk kadal yang kepaku tersebut.
ah, gila. men, itu romantis banget. gue gak habis pikir, kadal aja bisa setia dan romantis banget gitu. nah gimana kalo manusia? 10 tahun, loh. orang-orang lain mungkin udah ninggalin pasangannya yang dalam kondisi seperti itu dan nikah sama orang lain. kenapa naluri perasaan setianya hewan lebih dari manusia?
ada lagi, ceritanya seperti ini.
Di propinsi Fujian, ada seekor kucing betina yang ketika menyeberang ditabrak mobil dan mati, kucing jantan yang melihatnya membelai jasadnya terus, ia meratap dan kelihatannya sedih, pemandangan itu membuat pejalan kaki di sana merasa iba. Menurut informasi keamanan sekitar, kedua ekor kucing tersebut sering kelihatan bersama dan bermain setiap hari, kalihatannya sangat akrab.
nah kucing aja bisa gitu. gimana kita, para manusia?
dan ada seekor burung, burung LoveBirds namanya.
katanya, burung ini setia banget sama pasangannya. sampai ketika pasangannya mati, burung ini akan depresi, merenung, dan gak lama kemudian bakal mati menyusul pasangannya.
oh men, kenapa gue gak pacaran sama Love Bird aja, ya? tapi, gue sadar, gue gak bisa terbang bareng pasangan burung gue.
Well, binatang aja, yang kalo kita liat, gak punya perasaan, gak punya rasa cinta, ternyata bisa ngelakuin kayak gitu. dan sedangkan kita, manusia. ketika ngerasain cinta aja kita bisa berpaling, atau selingkuh. sampai saat ini, gue masih bingung.
iya tuh, romantis banget yah..
BalasHapusHehe iya
BalasHapusknp hewannya cuma kadal kucing sm burung doang? ayam ga ada gt? bebek? dinosaurus?
BalasHapuscinta itu bagaikan oksigen, di butuhkan setiap yang hidup . wakakaka
BalasHapusputri imut (hoek): pengennya sih gitu, tapi blog gue takut disangka kebun binatang
BalasHapussichandra: iya benaaaaaar hahaha
Oh iya, tak hanya cinta, hewan juga ternyata memiliki moralitas-nya sendiri. Saya lupa tulisannya proffesor siapa tapi isinya kurang lebih seperti itu, mereka punya moral seperti kehendak utk saling menolong dg sesamanya. "Back to primitive" tampaknya bisa menjadi alternatif memahami keharmonisan dunia ini yg selalu melulu melihat sesuatu dari human sentris. Salam
BalasHapusiya iya saya juga mikir begitu haha. salam balik.
BalasHapus