Baru saja selesai membaca novel yang gue beli dua
minggu lalu. ‘Danur’, karya penulis Risa Saraswati. Mengisahkan Risa, yang
mempunyai teman, yang dirahasiakan oleh Risa sendiri. Yaitu 5 anak laki-laki
keturunan Belanda, yang tiba-tiba saja datang, dibunuh pada zaman penjajahan
Jepang. Ya, Risa berteman dengan Hantu. Gue juga jadi kepingin punya teman
hantu. Yang bisa ngebantuin ngerjain tugas, beliin sate padang, dan selalu
menyediakan beng-beng untuk gue.
Hantu. Pemikiran setiap orang gak bisa sama tentang
yang satu ini. Dan inilah yang membuat hantu menjadi unik, ditakuti, dihindari,
malah kadang untuk dicari. Karena memang
kita tidak tahu dan mengerti sepenuhnya tentang mereka.
Gue membaca salah satu buku islami, disana tertulis hantu itu tidak ada. Menurut
ajaran islam, roh yang mati dijaga di tempatnya sampai hari kiamat.
berbeda juga dengan para ilmuwan. Menurut mereka, hantu adalah ilusi yang
dibuat oleh otak. Ya, karena mereka mengambil penelitian dari sudut ilmu sains
memang.
Hal yang membuat gue berpikir untuk menulis beginian,
suatu ketika, gue dan beberapa teman sedang berbincang dengan seorang alumni
yang sekarang menjadi guru Bahasa Indonesia, kak Deny kita biasa memanggil, di
kampus malam hari.
“Nih. Gue mau nanya, emang ada ya setan atau hantu di dunia ini?”, dia bertanya
saat itu. Kita memang sedang gak ada kerjaan dan memang malas untuk pulang ke
rumah setelah latihan teater. Jam delapan malam.
Dijawab oleh gue dan teman-teman dengan apa yang kebanyakan orang pikir.
“Terus kalo kalian bilang ada, emang udah pernah liat?”
“Ya orang lain pernah kak, di tipi juga”
“Dasar kalian. Gini, kita melihat hantu ya gara-gara sosok itu yang ada di
pikran kita. Di indonesia terlalu banyak dicekoki pocong, kuntilanak, ya
semacam itu. Memangnya pernah, kalian denger ada orang yang ngeliat hantu luar?
Kayak hantu gurita musuhnya Jack Sparrow di Carribean? Pernah gak orang ngeliat
hantu flying dutch man di jalanan? Enggak kan? Yakarena memang kalian gak pernah mikirin sosok hantu tersebut.”
“tapi Kak Deny, kok bisa bilang gitu?”
“tapi kan memang ada Kak”
“temen gue pernah liat tau”
“Terus gimana ceritanya dukun-dukun atau supranatural yang bisa berhubungan sama
hantu, Kak Deny?”
Kak Deny nyengir, “Ah, babi anjing kalian”. Disusul tertawaan kita semua yang
gak mengacuhkan kita sedang di kampus malam hari.
Kak Deny meneruskan, “kalian tau gak? Kalau hal-hal mistis itu adalah sains
yang belum terungkap.”
Pembicaraan kita dengan Kak Deny selanjutnya terlalu ngablu untuk gue tulis
disini.
Kembali kepada yang gue tulis sebelumnya. Pemikiran orang
tentang hantu berbeda tiap orang. Gue, atau kita, terlalu menghabiskan waktu
untuk berpikir tentang hantu. Yang jelas, memang kebanyakan kita takut dengan
sosok mereka, termasuk gue.