Kita adalah dua bangku taman yang berdekat
Disinggahi angin tak serupa
Direbahi daun kering berbeda
Aku membisikkan sosokmu
Kau pun mengukir namaku
Pada relung kita masing-masing
Kita tiada didampar geram
Karena tak mengapa kau cumbu dia
Aku cumbu yang lainnya
Jakarta, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar