Jumat, 21 Maret 2014

Selamat Hari Puisi!



Puisi untuk Puisi
Diah Ayu Wardani

Katanya, kau hanyalah sepercik tertulis
Kubilang, tulisan yang dilapisi dentuman jiwa mengalir di setiap baitnya
Katanya, kau hanyalah angkara muram
Kubilang, muram yang berlari ke pelataran renung
Katanya, kau hanyalah omong hampa seorang pecinta
Kubilang, cintalah yang mencarimu ke mana-mana
Katanya, kau hanyalah retorika bisu yang apatis
Kubilang, kebenaran bersenandung di akarnya
Katanya, aksaramu mati pengaruhnya
Kubilang, coretanmu mengoyak sejarah peradaban

Selamat hari puisi
Tak perlu sedunia, cukup sehati saja

Jumat, 07 Maret 2014

Dalam sebuah Proses



 Berproses itu menyenangkan. berproses itu melelahkan. Berproses itu memuaskan.


Sudah lebih dari satu semester ini saya mengikuti kegiatan berteater di Bengkel Sastra UNJ. Berteater bisa mengolah tubuh, olah vokal, dan olah sukma. Jangan ditanya saya sudah jago atau belum, sebab saya baru bermain satu pementasan.

Pementasan perdana ini dimainkan semua oleh angkatan 2013. Diangkat dari naskah milik senior kami, Sumihar Deny, disutradarai oleh Fhatoni yang juga senior kami, kami pun memulai proses.
Proses kami diawali tanpa mengkaji naskah dan tokoh terlebih dahulu, karena menurut sutradara, semakin membuat ribet saja. benar juga, kebanyakan teori membuat pusing.
Setelah casting untuk para tokoh, terpilihlah 11 orang aktor utama (termasuk saya). Sesuai jadwal, kita masuk proses blocking atau mulai bermain seolah di panggung. Intensitas latihan kami berjalan dengan memakan waktu tiga kali seminggu, sampai lama kelamaan kita berlatih setiap hari agar hasil lebih memuaskan.
Blocking

Menjelang hari pementasan, masih banyak yang harus dikerjakan. Mulai dari properti yang kita buat 4 hari sebelum pentas, gencar-gencarnya promosi di sosial media, penyebaran poster dan tiket, dan menyantap martabak yang dibawakan oleh seorang senior kami sesekali.

Pengarahan dari senior

Pembuatan properti

Aktor lain