Rabu, 28 Desember 2011

Review Manusia Setengah Salmon

Tanggal 24 Desember lalu, jam setengah 10 pagi tepatnya, langsung gue ke Gramedia buat nyari buku sesat terbarunya Raditya Dika, Manusia Setengah Salmon.


Langsung aja, sebelumnya gue pikir, harga 42ribu untuk sebuah buku ternak ikan kayak gitu cukup mahal. Setelah gue lihat, raba, dan terawang, emang kayaknya harganya pas. Liat dari ketebalan bukunya, cover depan, dan halaman dibaliknya yang terpampang 24 pose ajaib Radith yang bikin kita nelen baygon secepatnya. Dan sebuah pembatas buku yang bentuknya gak tau gue harus bilang gimana.
Dengan 18 bab di dalamnya, ini lebih banyak dari buku-buku sebelumnya. Isinya beda dari Kambing Jantan, yang masih terasa kental berbentuk Blog. Beda dari Cinta Brontosaurus, Radikus Makan Kakus, atau Babi Ngesot, yang banyak berisi pengalaman bodohnya. Beda dari Marmut Merah Jambu, dominan berisi pengalaman-pengalaman cintanya yang sesekali bikin gue ‘nyess’, bikin gue sering ngomong “anjrit, gue pernah ngalamin ini nih”. Buku keenam ini berbeda dari sebelumnya.

Beberapa bab di dalamnya:
‘Ledakan Paling Merdu’, menceritakan bokapnya sering senam kentut pagi hari yang memberinya pesan moral tentang kebersamaan bersama sang ayah.
‘Akibat Bertanya Kepada Orang yang Salah Tentang Ujian’, pertanyaan dari para followers Twitternya yang dijawab dengan jawaban asal khasnya, dirangkum dan dimasukkan buku.
‘Sepotong Hati Dalam Kardus Cokelat’, ketika baru putus dan nyokapnya ngasih tau kalo mereka akan pindah rumah. Membuatnya berpikir, bahwa putus cinta sejatinya adalah sebuah perpindahan. Perpindahan hati, sekalipun masih ingin menetap.
‘bakar saja keteknya’, tentang sopirnya yang bau ketek akut. Gue juga gak tau kenapa dia cerita tentang sopirnya, apa ada nada-nada cinta? Entah.
‘interview with hantus’, hasil dari semedi di gunung Merapi. Berkat semedinya, dia bisa berkomunikasi dengan para makhluk halus.
‘jomblonology’, teori absurd seputar jomblo berkaitan dengan ekonomi. Mulai dari ‘macam-macam jomblo menurut penyebabnya’, sampai ‘mencari pacar dengan bauran pemasaran’. Bab ini pernah dimuat di blognya (Blogdetik) dan dikembangkan tulisannya.
‘penggalauan’, seringkali buat #penggalauan di Twitter, ia pilih beberapa teori-teorinya yang mana untuk masuk di buku.
‘manusia setengan salmon’, berawal saat berada di kondangan salah seorang teman. Lalu berpikir, hidup penuh dengan ketidakpastian, tetapi perpindahan adalah satu hal yang pasti. Menyadari banyak yang berubah di sekitarnya maupun dirinya sendiri. Menyadari, ternyata untuk mendapatkan sesuatu yang lebik baik, gak perlu menjadi manusia super, hanya perlu menjadi manusia setengah salmon: berani pindah.

Masih ada 10 bab lain yang gak gue tulis disini. Bukannya sibuk atau apa. Iya, males nanti kepanjangan. Masih penasaran, silahkan membaca. Saran gue, sediakan ember dan obat anti mabok disamping kalian.

Sekian Review Manusia Setengah Salmon. Di tanggal 28 Desember ini, selamat 27 tahun bang Radith. Semoga tetap menjadi penulis bodoh yang sangat jenius.

Selasa, 06 Desember 2011

Hal Random itu...

Buset. 1 bulan 4 hari gue gak ngebog. berasa lenyap di segitiga bermuda gue. okelah. here i am.

Well, gak tau kenapa, akhir-akhir ini banyak hal yang berseliweran di pikiran gue. yang actually mau gue jelasin semuanya disini. tapi ya, namanya juga anak males, selalu gue tunda-tunda.

Nah itu, menunda. salah satu sifat jelek gue. misalnya gini, saat itu gue dapet ide ngeposting, gue bilang, "ah, nanti aja mostingnya, belom dapet feel." dan 10 menit kemudian, "hesemeleh tadi gue mau mosting apaan yak?".

Gue juga gak ngerti, kadang gue itu suka pesimis kalo mau ngelakuin sesuatu. ambil gini, seperti yang udah gue bilang, cita-cita gue itu mau jadi penulis. dan untuk merealisasikannya gue nulis blog. dan ini yang susah, saat mungkin suatu hari gue udah bisa nerbitin buku gue, yang isinya observasi pengalaman hidup gue, seperti buku-bukunya Raditya Dika itu, apakah gue bisa jamin buku gue itu bakalan ada yang mau beli? nah ketika buku gue itu ternyata ada yang beli, entah untuk ngelap meja atau ganjel lemari dirumahnya. mau gak mereka untuk ngebacanya? ngebuat mereka tertarik dengan apa yang ada di dalem buku gue itu. ngebuat mereka ingin terus membaca sampe halaman terakhir. ngebuat mereka jadi seperti merasakan, menggambarkan, meresapi tulisan gue. apakah gue mampu ngebuat semua itu jadi kenyataan? sekali lagi, gue udah pesimis duluan. gue emang cemen.
Gue juga suka mengkhayal. mengkhayal itu kegiatan yang paling asoy tanpa nimbulin masalah. kadang gue mengkhayal gini, tiba-tiba entah mengapa gue sedang berada di dunia Narnia, gue bertemu dan jatuh cinta pada seorang vampir yang tampan. dan 73 episode kemudian, gue mengalami amnesia dan cinta gue beralih kepada Voldemort. lalu gue dan Voldemort ditugaskan mulangin cincin ke Mordor. setelah berhasil mulangin cincin, gue dan Voldemort hidup bahagia dengan tiga anak babi yang lucu. keren abis.
Nah, dan yak, sinetron. gue gak habis pikir, 2011 men! sinetron masih aja berkeliaran di televisi. kita udah tau sendiri, di dalam sinetron, pasti ada pemeran jahat dan baik, miskin dan kaya, alim dan suram. tambah lagi, selalu dikaitkan dengan 'masuk-rumah-sakit', ada lagi 'ketabrak-mobil-dengan-gaya-slowmotion', ataupun 'tabrakan-lalu-kawin'. basi abis. oh men, i think it's time to make a something new. gak cuma acara menye-menye dan backsound yang suaranya kayak petir. yeah, it's just my opinion, dude.
Dan, gue pengen bisa terbang.
gue pengen punya doraemon.
gue pengen turun hujan bengbeng, makanan yang ah-najis-enak-banget itu.

Oke, gue baru sadar, post kali ini random banget.